Tanpa Titipan, SMAN 1 Kendari Buka 540 Kursi Siswa Baru: Peluang Terbuka, tapi Harus Jujur
- account_circle Ridaka
- calendar_month Ming, 22 Jun 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Dengan komitmen kuat seperti ini, SMAN 1 Kendari tak hanya membuka kelas, tetapi juga membuka kesempatan, harapan, dan masa depan.
NUANSAMEDIA.COM, Kendari – Musim pendaftaran siswa baru kembali tiba, dan SMAN 1 Kendari yang merupakan salah satu sekolah favorit di Sulawesi Tenggara, telah menyiapkan 540 kursi bagi calon peserta didik tahun ajaran 2025–2026. Tak hanya soal angka, tahun ini sekolah menegaskan komitmennya pada pendidikan yang adil, bersih, dan tanpa titipan.
Kepala SMAN 1 Kendari, Ruslan, menekankan bahwa semua proses seleksi akan dilakukan terbuka, akuntabel, dan bebas intervensi.
“Kami ingin para siswa masuk bukan karena siapa mereka kenal, tetapi karena siapa mereka sebenarnya. Kami tidak menerima calon siswa lewat jalur belakang. Titipan? Tidak ada tempat di sini,” tegas Ruslan dengan nada tegas namun hangat.
Sesuai petunjuk teknis dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, SMAN 1 Kendari membuka empat jalur masuk, masing-masing dengan porsi dan kriteria yang dirancang untuk menjaga keadilan, yakni:
Jalur Zonasi (30%)
Khusus bagi siswa yang berdomisili di sekitar sekolah. Harus dibuktikan dengan Kartu Keluarga yang berusia minimal satu tahun. KK baru? Hanya diterima untuk kasus khusus yang jelas dan dapat diverifikasi.
Jalur Prestasi (35%)
Peluang emas bagi siswa berprestasi, baik di dalam maupun luar kelas. Penilaian menyeluruh mencakup nilai rapor, sertifikat akademik dan nonakademik, serta keterlibatan dalam organisasi. Karena di SMAN 1 Kendari, bakat dan kerja keras tak pernah dibiarkan berlalu begitu saja.
Jalur Afirmasi
Dibuka untuk siswa dari keluarga kurang mampu yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kami ingin memastikan bahwa ekonomi bukan penghalang untuk mendapatkan pendidikan terbaik,” ujar Ruslan.
Jalur Mutasi
Khusus untuk anak guru atau siswa yang orang tuanya pindah tugas ke Kendari. Jalur ini menjawab dinamika perpindahan keluarga yang kerap menyulitkan akses pendidikan anak.
SMAN 1 Kendari bukan sekadar sekolah, tapi ruang lahirnya masa depan yang dibentuk dengan nilai, kedisiplinan, dan kejujuran. Tahun ini, proses seleksi akan menjadi cerminan bagaimana dunia pendidikan bisa menjadi benteng terakhir dari praktik-praktik kecurangan dan nepotisme.
“Siapa pun Anda, dari mana pun latar belakangnya, jika Anda punya niat belajar dan memenuhi syarat, kami akan terima dengan bangga. Karena pendidikan harus menjadi tempat yang adil untuk semua,” tutup Ruslan.
- Penulis: Ridaka
- Editor: Novrizal