Breaking News
light_mode
Beranda » Nuansa Pedia » Sejarah Teh Celup: Inovasi Minuman Dunia yang Tercipta Secara Tak Sengaja

Sejarah Teh Celup: Inovasi Minuman Dunia yang Tercipta Secara Tak Sengaja

  • account_circle Novrizal R Topa
  • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
  • visibility 27
  • comment 0 komentar

Hari ini, saat kita mencelupkan kantong teh ke dalam secangkir air panas, kita sebenarnya sedang menyeduh sejarah panjang dan inovasi cerdas yang telah bertahan lebih dari satu abad.

 

NUANSAMEDIA.COM – Teh celup telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Praktis, higienis, dan mudah disajikan, teh celup kini tersedia dalam berbagai varian dan rasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa penemuan teh celup berawal dari ketidaksengajaan sederhana di awal abad ke-20. Inilah kisah menarik di balik secangkir teh yang setiap hari kita nikmati.

Asal Usul Teh: Minuman Legendaris yang Mendunia

Sebelum membahas sejarah teh celup, penting untuk menengok sedikit ke belakang. Teh adalah salah satu minuman tertua di dunia, dengan akar sejarah yang panjang.

Konon, teh pertama kali ditemukan oleh Kaisar Shen Nong dari Tiongkok pada tahun 2737 SM. Saat sedang merebus air, angin meniupkan beberapa daun teh ke dalam panci. Aroma yang muncul membuat sang Kaisar penasaran, dan saat ia mencicipinya, terciptalah minuman yang menyegarkan dan menenangkan — yang kita kenal hari ini sebagai teh.

Sejak saat itu, teh menjadi bagian penting dari kebudayaan Tiongkok, Jepang, India, dan negara-negara Asia lainnya. Pada abad ke-17, teh diperkenalkan ke Eropa oleh para pedagang Belanda dan Inggris. Namun, hingga awal abad ke-20, teh masih dikonsumsi dalam bentuk daun teh longgar (loose leaf) yang harus diseduh menggunakan teko dan saringan.

Penemuan Teh Celup oleh Thomas Sullivan

Penemuan teh celup modern terjadi pada tahun 1908 di New York, Amerika Serikat, oleh seorang pedagang teh bernama Thomas Sullivan. Pada masa itu, Sullivan mengirimkan sampel teh kepada para pelanggannya. Untuk menghemat biaya dan membuat kemasan lebih praktis, ia memasukkan teh ke dalam kantong sutra kecil.

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Banyak pelanggan tidak membuka kantong sutra tersebut, melainkan langsung mencelupkannya ke dalam air panas. Mereka mengira itulah cara baru untuk menyeduh teh. Ternyata, hasilnya cukup baik — rasa teh tetap nikmat, dan cara penyajiannya jauh lebih praktis.

Melihat respon positif tersebut, Sullivan mulai memproduksi kantong teh khusus dari kain kasa, lalu beralih ke kertas berpori yang lebih mudah diproduksi secara massal.

Inilah awal mula teh celup seperti yang kita kenal hari ini.

Perkembangan Teh Celup dari Waktu ke Waktu

Setelah penemuan Thomas Sullivan, inovasi teh celup terus berkembang:

  • 1920-an: Produksi teh celup mulai dilakukan secara industri di Amerika Serikat.
  • 1930-an – 1950-an: Desain kantong teh mulai disempurnakan. Dari bentuk persegi panjang menjadi bulat, hingga munculnya kantong piramida 3D yang memungkinkan air mengalir lebih baik dan rasa teh lebih optimal.
  • 1960-an dan seterusnya: Teh celup menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Eropa dan Asia. Merek-merek besar seperti Lipton, Twinings, Celestial Seasonings, dan SariWangi ikut mempopulerkan teh celup di berbagai negara.
  • Masa kini: Teh celup hadir dalam berbagai varian rasa, mulai dari teh hitam, hijau, oolong, hingga herbal dan buah-buahan. Kantongnya pun dibuat dari bahan biodegradable untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Mengapa Teh Celup Begitu Populer?

Popularitas teh celup tidak terlepas dari beberapa keunggulannya, antara lain:

  1. Praktis: Cukup satu kantong teh dan secangkir air panas.
  2. Higienis: Tidak perlu menyaring daun teh.
  3. Hemat waktu: Cocok untuk kehidupan modern yang serba cepat.
  4. Beragam rasa: Teh celup memungkinkan pencampuran rasa, seperti jahe, mint, bunga chamomile, dan lemon.
  5. Mudah ditemukan: Tersedia di minimarket hingga supermarket.

Dengan semua keunggulan ini, tak heran jika teh celup menjadi pilihan utama bagi masyarakat dunia.

Fakta Menarik Tentang Teh Celup

  • Teh celup pertama kali dibuat dari sutra, bukan kertas.
  • Di beberapa negara, teh celup lebih disukai daripada teh daun karena kemudahan penggunaannya.
  • Meskipun praktis, beberapa pecinta teh tradisional tetap memilih menyeduh teh dari daun utuh karena rasa yang dianggap lebih autentik.

Teh Celup dan Budaya Minum Teh di Indonesia

Di Indonesia, teh celup mulai populer sejak tahun 1970-an, dengan hadirnya merek seperti SariWangi yang menjadi pelopor teh celup lokal. Inovasi ini sangat membantu masyarakat Indonesia yang ingin menikmati teh dengan cepat tanpa repot menyaring.

Kini, teh celup menjadi bagian dari budaya minum teh di rumah, kantor, warung, bahkan hotel dan restoran. Rasanya yang familiar dan penyajiannya yang praktis membuat teh celup tetap bertahan di tengah perubahan zaman.

Kesimpulan: Teh Celup, Inovasi Sederhana yang Mendunia

Siapa sangka, dari sebuah ketidaksengajaan kecil oleh Thomas Sullivan, lahirlah inovasi yang mengubah cara dunia menikmati teh. Teh celup bukan sekadar minuman, tetapi simbol perubahan gaya hidup yang lebih praktis dan efisien.

 

Dilansir dari berbagai sumber

  • Penulis: Novrizal R Topa
  • Editor: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Warga Tampo Kompak Sambut 17 Agustus, Sumbangan Sukarela Jadi Wujud Gotong Royong

    Warga Tampo Kompak Sambut 17 Agustus, Sumbangan Sukarela Jadi Wujud Gotong Royong

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Ridaka
    • visibility 13
    • 0Komentar

      NUANSAMEDIA.COM – Semangat gotong royong dan partisipasi warga Kelurahan Tampo dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 kembali terlihat. Para kepala lingkungan bersama masyarakat bergotong royong mempersiapkan berbagai kegiatan perayaan, termasuk menghias lingkungan dan menggelar perlombaan antarwarga. Sebagai bentuk dukungan, warga secara sukarela memberikan sumbangan sebesar Rp20 ribu per rumah tangga. Dana tersebut digunakan […]

  • Empat Medali Diboyong, Tim Karate Polda Sultra Bersinar di Piala Kapolri 2025

    Empat Medali Diboyong, Tim Karate Polda Sultra Bersinar di Piala Kapolri 2025

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Bardal
    • visibility 45
    • 0Komentar

      NUANSAMEDIA.COM – Tim Karate Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil memukau di Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2025 yang berlangsung di GOR Laga Tangkas Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Selasa (17/6/2025). Dalam ajang prestisius bertajuk Pekan Olahraga Polri ini, Polda Sultra sukses menyabet empat medali, termasuk satu emas yang mengukir kebanggaan tersendiri. Dipimpin langsung oleh Kombes Pol […]

  • Prof Udin Siap Jalani Fit and Proper Test PDIP: Usung Program Kerakyatan untuk Pangkalpinang

    Prof Udin Siap Jalani Fit and Proper Test PDIP: Usung Program Kerakyatan untuk Pangkalpinang

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Rizal
    • visibility 42
    • 0Komentar

      NUANSAMEDIA.COM, Pangkalpinang – Menjelang pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Saparudin atau yang akrab disapa Prof Udin semakin mantap mempersiapkan diri untuk mengikuti tahapan penting ini. Fit and proper test ini merupakan bagian dari mekanisme internal PDIP dalam menentukan bakal calon kepala daerah […]

  • Di Balik Keteguhan Armuzna: Kisah Para Penjaga Nafas Jemaah Haji Indonesia

    Di Balik Keteguhan Armuzna: Kisah Para Penjaga Nafas Jemaah Haji Indonesia

    • calendar_month Rab, 11 Jun 2025
    • account_circle Rizal
    • visibility 60
    • 0Komentar

      NUANSAMEDIA.COM – Suhu yang membakar kulit, hiruk pikuk jutaan manusia, dan medan yang menantang tak menyurutkan langkah mereka. Para petugas kesehatan haji Indonesia berdiri di garis depan, menjadi garda penjaga nafas bagi jemaah yang menunaikan rukun Islam kelima di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, kawasan yang dikenal sebagai Armuzna, titik klimaks ibadah haji. Melansir Biro […]

  • Zaire, Negara yang Hilang karena Tinju

    Zaire, Negara yang Hilang karena Tinju

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Novrizal R Topa
    • visibility 38
    • 0Komentar

    NUANSAMEDIA.COM – Ketika mendengar kata Zaire, sebagian orang mungkin akan berpikir, “Apakah itu nama sebuah kota? Atau negara di Afrika yang sudah punah?” Padahal, Zaire pernah menjadi pusat perhatian dunia, bahkan menjadi tuan rumah salah satu pertandingan tinju paling legendaris sepanjang masa: “Rumble in the Jungle”, pertarungan antara Muhammad Ali dan George Foreman pada tahun […]

  • Warga Tampo Kompak Percantik Lingkungan Jelang HUT RI ke-80, Warna-warni Merah Putih Warnai Setiap Sudut

    Warga Tampo Kompak Percantik Lingkungan Jelang HUT RI ke-80, Warna-warni Merah Putih Warnai Setiap Sudut

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Ridaka
    • visibility 18
    • 0Komentar

      NUANSAMEDIA.COM, MUNA – Semangat kemerdekaan kembali menggema di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano. Menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, warga dari lima lingkungan di kelurahan ini bahu-membahu mempercantik kampung halaman mereka. Pagar rumah dicat, lampu jalan dipasang, hingga gerbang lingkungan dibangun penuh kreativitas dan gotong royong. Perayaan HUT RI memang selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat […]

expand_less