Sarinah GMNI Kendari Gagas Ruang Refleksi Perjuangan Perempuan Lewat Seminar dan Film Dokumenter
- account_circle Ridaka
- calendar_month Ming, 22 Jun 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

“Merdeka dari Rasa Takut, Perempuan Mengukir Prestasi” bukan hanya tema, tapi juga komitmen yang terus diperjuangkan.
NUANSAMEDIA.COM, Kendari – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kendari kembali mencatat sejarah. Lewat semangat progresif dan revolusioner, GMNI sukses menggelar Seminar Keperempuanan sekaligus meluncurkan film dokumenter bertajuk “Kongres Perempuan I” di Aula FISIP Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari.
Dengan tema “Merdeka Tanpa Takut, Perempuan Mengukir Sejarah Baru”, kegiatan ini menjadi ruang penting untuk membangkitkan kesadaran kolektif terhadap perjuangan perempuan Indonesia, baik di masa lalu maupun kini.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sarinah Nina mengatakan bahwa seminar ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wujud komitmen GMNI dalam memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan gender.
“Kami ingin menciptakan ruang inspiratif di mana perempuan berani menyuarakan keberanian, menggugat ketimpangan, dan terus berkarya di segala lini,” ungkapnya. Minggu (22/6/2025).
Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang yang kompeten di bidangnya: Hizal Joisman dari Dinas PPA Kota Kendari, Dr. Bahdad dari Satgas PPK UHO, dan Kabid Sarinah GMNI Kendari, Sarinah Rinda. Mereka membahas isu-isu krusial seputar politik perempuan, kampus aman dari kekerasan seksual, hingga pemberdayaan perempuan dalam ranah sosial dan budaya.
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya, mengapresiasi inisiatif luar biasa dari kader Sarinah GMNI yang berhasil memproduksi film dokumenter tersebut.
“Film ini bukan sekadar tontonan. Ia adalah perlawanan, bentuk keberanian menolak diam, dan langkah strategis yang relevan dengan realitas hari ini,” tegasnya.
Sementara itu, Sarinah Rinda menegaskan bahwa perempuan masih menghadapi tantangan besar dalam berbagai sektor kehidupan. Seminar ini, menurutnya, menjadi instrumen strategis untuk merumuskan gagasan segar, memperluas perspektif, dan menumbuhkan solidaritas perempuan lintas sektor.
“Perempuan hari ini tidak hanya butuh ruang, tapi juga keberanian untuk berdiri di garis depan. Melalui film Kongres Perempuan I, kita semua diajak merenungi kembali betapa panjang dan berdarahnya jalan menuju kesetaraan,” ujarnya.
Sesi pemutaran film menjadi puncak acara yang disambut antusias oleh peserta. Film ini tidak hanya menyajikan catatan sejarah, tetapi juga menjadi medium refleksi dan motivasi untuk terus menyalakan semangat perjuangan di tengah tantangan zaman.
Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa, organisasi internal kampus, hingga perwakilan kelompok Cipayung. Atmosfer penuh semangat dan solidaritas mengukuhkan bahwa GMNI, khususnya Sarinah, telah mengambil peran penting dalam membentuk arah baru gerakan perempuan di Kendari.
GMNI Jaya. Marhaenis Menjawab Tantangan Zaman.
- Penulis: Ridaka
- Editor: Novrizal