Lestarikan Budaya Lisan, Dinas Perpustakaan Muna Gelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI
- account_circle Bardal
- calendar_month Sel, 17 Jun 2025
- visibility 109
- comment 0 komentar

NUANSAMEDIA.COM – MUNA, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muna kembali meneguhkan komitmennya dalam pengembangan literasi dan pelestarian budaya lokal. Melalui Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Muna yang digelar pada 17–18 Juni 2025, sebanyak 50 peserta dari berbagai sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah antusias menunjukkan kemampuan bertutur mereka di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang unjuk kebolehan, tetapi menjadi bagian dari strategi menciptakan generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan melek budaya. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Sitti Lestari Rahmat Gombilo Bitu, S.STP., M.Si.
“Lomba bertutur ini sangat penting di era digital. Di tengah arus informasi yang begitu deras, anak-anak harus tetap memiliki akar budaya yang kuat. Cerita-cerita yang mereka sampaikan sarat dengan nilai moral, sejarah, dan kearifan lokal,” jelasnya dalam sambutan pembukaan.
Sebagai kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muna, Sitti Lestari juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, termasuk OPD terkait, dewan juri, media, panitia, serta para guru dan orang tua yang turut membimbing anak-anak mereka.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Muna Bachrun, Wakil Bupati, Sekda Kabupaten Muna, serta Bunda Literasi Kabupaten. Kehadiran para tokoh ini menjadi sinyal kuat bahwa kegiatan literasi bukanlah isu pinggiran, melainkan pilar penting dalam pembangunan daerah.
Para peserta dinilai oleh lima dewan juri yang berasal dari latar belakang berbeda, mulai dari praktisi literasi, budayawan, hingga akademisi. Mereka menilai tidak hanya dari kefasihan bertutur, tetapi juga penguasaan isi cerita, ekspresi, serta penghayatan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah.
Dalam sambutannya, Bupati Muna Bachrun mengapresiasi inisiatif Dinas Perpustakaan dan menekankan pentingnya inovasi dalam pelaksanaan lomba serupa di masa depan.
“Kegiatan ini harus terus dilanjutkan, bahkan dikembangkan dengan pendekatan yang lebih kreatif. Literasi dan budaya harus berjalan beriringan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga kaya nilai,” ujar Bachrun. Selasa (17/6/2025).
Bachrun menegaskan, sebagai bentuk komitmen bersama, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ruang tumbuhnya kecintaan anak-anak terhadap tradisi lisan, cerita rakyat, dan sejarah lokal Muna.
“Tidak hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai inspirasi membangun masa depan,” pungkas Bachrun.
- Penulis: Bardal
- Editor: Redaksi